Wednesday, June 13, 2018

Petruk & Semar vs Kurawa & Sengkuni



Petruk & Semar vs Kurawa & Sengkuni
===============================
Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
Galatia 4:3 TB

Alkisah seorang desa yang lugu sederhana ketiban wahyu dari Sang Hyang Dewata untuk menjadi ratu di negara yang sedang kacau oleh karena keserakahan Kurawa dan patih Sengkuni. Satria piningit absen karena bertapa, sedangkan sang ratu Abimanyu juga sedang sakit. Semua orang saling menunggu, namun akhirnya wahyu dewata datang dan memberikan petunjuk bahwa seorang lugu dan jujur dari desa yang bernama Petruk, yang akan menjadi ratu di negara tersebut.

Petruk yang baik hati dan lugu adalah anak kepala desa bernama Semar, seorang ulama dan pertapa yang sangat bijaksana dan sakti mandraguna. Semar pernah diminta Sang Hyang Dewata untuk menjadi ratu di kerajaan itu walau hanya sementara. Namun dengan kearifannya ia berhasil menyatukan seluruh rakyat dan punggawa di astinapura. Saat menjadi ratu, sengkunipun dengan liciknya berusaha melengserkan Semar, dan karena kearifannya maka Semar mengundurkan diri namun tidak dipungkiri Semar meninggalkan banyak warisan luhur bagi kerajaan. Namun demikian sebenarnya Semar disegani baik oleh pandawa dan kurawa. Oleh karena kerajaan dewata membutuhkan pengabdiannya maka Semar pun harus meninggalkan dunia ini.

Ketika tiba saat Petruk mau menduduki singgasana kerajaan, ia selalu terjatuh. Sama seperti orang-orang yang berusaha mendudukinya. Maka atas petunjuk dewata, ia disuruh memangku Abimanyu yang sedang sakit, sehingga orang-orang menjadi paham bahwa sebenarnya Abimanyulah yang menjadi ratu, namun harus dipangku oleh Petruk. Karena memang kekuasaan berasal dari rakyat jelata dan kekuasaan harus memihak kepada kepentingan rakyat jelata.

Sementara bala Kurawa terus bernafsu untuk menjatuhkan Petruk yang tinggi kurus dan canggung karena dianggap tidak gagah perkasa seperti Duryudhana. Petruk juga hanya dari kalangan jelata bukan dari kelas Ksatria seperti Duryudhana. Patih Sengkuni yang sudah tua namun tidak tahu diri dan haus kekuasaan terus menerus memanasi Duryudhana dan Para Kurawa dengan issue keagamaan. Di waktu lampau Sengkuni berhasil melengserkan Semar dengan cara-caranya yang licik. Kemudian ia pun bersama Kurawa berhasil menyingkirkan juga seorang mangkubumi yang baik dan jujur dengan isu keagamaan, bahkan menjebloskannya ke dalam penjara. Kali ini Sengkuni kembali menggunakan issue agama untuk menjatuhkan sang Ratu Petruk yang lugu. Bahkan Sengkuni berani memaki Sang Hyang Dewata, bahwa Sang dewata tuli bila tidak mengabulkan doa seluruh kurawa agar Petruk dilengserkan seperti Semar. Tidak kurang akal Sengkuni yang sudah tua renta pun mengaku siap jadi ratu bila Duryudhana ragu melengserkan Petruk.

Kisah ini hasilnya sudah kita ketahui bahwa sebelum Bharata Yudha terjadi, Sang Petruk tetap di atas tampuk tahta, sampai satria piningit kembali dari pertapaannya. Namun kita harus ingat, bahwa Petruk tidak akan bisa duduk di tahta singgasana astinapura apabila tidak memangku Abimanyu, dan Abimanyu juga tidak bisa menjalankan pemerintahan tanpa Petruk yang memangkunya. Alias kekuasaan sesungguhnya hanya akan datang bila seorang Ratu mau dipangku rakyat jelata dan memihak kepada rakyat jelata.

Perjalanan bangsa Indonesia yang belum bertobat akan melalui hukum dunia, hukum roh-roh penguasa di udara yang berlaku di Indonesia. Jadi sesuai dengan kepercayaan orang Indonesia pada umumnya terhadap legenda Mahabarata, maka hal ini akan dan sedang terjadi di Indonesia. 
*Penguasa Indonesia (roh-roh legenda, seperti halnya di dalam Daniel 10-11).

Namun bila orang Kristen tekun berdoa tiada henti, maka akan ada kesejahteraan di Indonesia. Terlepas dari barata yudha yang akan terjadi akibat kebathilan akan memerangi kebajikan dengan hawa nafsu dan issu-issu jahat serta menggunakan kekerasan.. Saat ini sedang terjadi masa transisi agama di indonesia (kekristenan akan menjadi mayoritas, saat ini kekristenan sudah mencapai 30% penduduk Indonesia dan setiap tahu Islamn terjadi 4-7 juta orang konversi Islam ke Kristen). Islam Radikal sedang oanik dan hendak menekan kalau bisa menghancurkan kekristenan dan mendirikan negara Khilafah. Apabila orang kristen tetap berdiam tidak melawan persekusi oleh orang Islam Radikal dengan kekerasan melainkan dengan berapologia dan jalur pembelaan tanpa kekerasan, maka perang saudara tidak akan terjadi. Melainkan akan makin nyata bedanya kejahatan dengan kebaikan. Pengikut Iblis dengan Anak-anak Kerajaan Surga.

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan , sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Yeremia 29:7 TB

No comments:

Post a Comment