Friday, October 11, 2019

Yehova atau Yahweh ?



Yehovah vs Yahweh
=================
Nama Tuhan Israel yang benar adalah yang tertulis dalam Kitab Tanakh Ibrani dari Bani Masora yang salah satunya diturunkan jadi Biblica Hebraica Stuttgartensia (Hebrew Modern).
Bani Masora ini yang pertama kali berinisiatif menuliskan ulang Kitab Tanakh Ibrani setelah ratusan tahun menghilang dari muka bumi karena peperangan dan penghancuran Yerusalem berulangkali.

Pada abad 6-10 Masehi, dimulailah Project penulisan ulang kitab Tanakh Ibrani ini. Tugas yang sangat berat dan melelahkan karena mereka menulis dari tradisi Oral ribuan tahun. Sejak penghancuran Bait Salomo dan pembuangan ke Babel mereka telah kehilangan Kitab Ibrani. Sampai jaman Yesus pun tidak ada Tanakh berbahasa Ibrani. Yesus dan Para Rasul menggunakan Septuaginta yang berbahasa Yunani. Proses keakuratan penulisan Septuaginta ini tertulis dalam Talmud traktat Megillah 9a-9b.

Bani Masora merekonstruksi Kitab Ibrani dari Tradisi Oral, karena memang sejak jaman Musa, seluruh orang Israel menghafalkan  setidaknya Kitab Musa, dan kemudian tradisi rabbinik jaman Babel sampai Yesus mereka juga memghafalkan Kitab Para Nabi (Naviim) dan juga Khetuvim. Dengan sangat berhati-hati dan cermat, maka para ahli taurat dan Farisi dari Bani Masora ini menuliskannya kembali. Dikarenakan huruf Ibrani hanya terdiri dari Konsonan saja, maka untuk menghindari kesalahan pelafalan karena perbedaan dialek Bahasa Ibrani maka Bani Masora ini menaruhkan Tanda Baca Masora, untuk memberitahu Vowelisasi dan Vokalisasi nya.

Nama Tuhan Israel tidak pernah lagi disebutkan karena dianggap Kudus dan Suci, tidak boleh sembarang disebutkan dengan mulut manusia (Keluaran 20:7). Jadi orang Yahudi sudah ribuan tahun tidak menyebutkannya. Maka tanda baca Masora ini menyertai penulisan Tetragramaton, sehingga dalam hati para pembaca tahu bagaimana cara membacanya.

Tetragramaton Yod (י) Hey (ה) Vav (ו) Hey (ה) tidak akan berbunyi bila tidak disertai tanda baca vowelisasi dan vokalisasi Masora.. sehingga akan seperti contoh di gambar TS.

- Ada tanda Shewa (dua titik vertikal) di bawah Yod untuk vowelisasi 'e' sehingga dibaca Ye-
-  Kholem di atas Hey untuk vowelisasi 'o' sehingga dibaca -Ho-
- Ada tanda Qamet di bawah Vav untuk vowelisasi 'a' panjang sehingga dibaca -Va

Maka berdasarkan Tanda Baca Masoret ini tetragramaton YHVH  dibaca YEHOVA bukan YAHWEH seperti latah para yahwisme ini.
Contoh yang lain dari pelafalan tiga konsonan  Yod Hey Vav dengan Nikud yang sama adalah pada kata Yoshua (dibaca Yehoshua , bukan dibaca Yahshua)

Lalu bagaimana dengan Haleluja ?

Yod dan Hey dalam Halelu - Ja, huruf Hey tidak dibunyikan, karena ada tanda Dagesh di dalam akhiran Hey.. jadi bukan Haleluyah, melainkan HALELUYA. Jadi Ya dalam aturan masoret bukan untuk membentuk kata Yahweh (Yah).

Lalu darimana pelafalan Yahweh ini? Pelafalan Yahweh justru berasal dari Bapa Gereja abad kedua, di Alexandria (ex Yunani) yakni Clement dari Alexandria. Juga dalam manuskrip-manuskrip berbahasa Yunani penulisan YHVH mirip dengan penulisan Yahweh. Jadi karena pengaruh bahasa dan dialek Yunani maka Yehova lebih terdengar seperti Yahweh. Setelah lama kemudian lama lenyap, pada abad ke 19-20 teolog-teolog Amerika mulai latah mendengungkan kembali kata Yahweh seiring dengan berdirinya negara Israel, alias Jewish Wannabe. Wilhelm Gesenius [1786–1842] adalah yang mengganti penulisan Masoret Yehova יְהֹוָה menjadi Yahweh יַהוֶה
Namun kenyataannya, bagi orang Yahudi, Aturan Tanda Baca Masoret dari Bani Masora yang menjadi patokan, dan penulisan nama Tuhan dalam kitab masora-lah yang digunakan. Di Eropa, terutama di Jerman, menuliskannya dengan Jehova (J dalam bahasa Jerman di baca Yod). Kitab Luther Bible yang diterjemahkan tahun 1871 juga menuliskannya Jehova.

Kitab Tanakh yang ditulis Bani Masora inilah yang menjadi dasar semua terjemahan Kitab Kristen Protestan sejak Martin Luther. Dahulu Katholik menerjemahkan Vulgata dari Septuaginta, karena saat itu memang Kitab Tanakh Ibrani sudah tidak pernah terlihat, justru Septuaginta, Peshita dan Targum yang banyak beredar di masyarakat, dan tentu saja Anda tidak akan menemui tetragramaton dalam kitab salinan tersebut.. sebab namaNya dikuduskan, para Rabbi Yahudi tidak akan sembarang ditulis di dalam terjemahan, bahkan dalam bagian kitab Daniel 2-7 yang asli  (berbahasa aram) pun tidak akan dijumpai Tetragramaton ini.

Jadi, sekarang kita tahu justru pelafalan Yahweh adalah dialek bahasa Pagan Yunani, yang benar adalah Yehova.
Mau bandel? Silahkan komplain sama Benjamin Netanyahu, suruh rubah aturan Masoret nya.

Nama Tuhan Israel adalah nama yang Maha Kudus, Hashem Haqodesh, dengan menghormati nama Nya, maka hidupmu diberkati. Bukan dengan sok-sokan latah.. lebih baik tidak diucapkan dengan mulutmu... Terlebih nama itu itu sudah diberikan kepada Yesus Kristus. (Yohanes 17:11).