Sunday, June 24, 2018

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru



Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
==============================
Apakah beda PL dengan PB?

Ayat bacaan: Kejadian 17
Nats : 
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yohanes 13:34 TB

Kejadian 17 adalah sebuah perjanjian dua pihak antara Abram dengan Elohim. Elohim memberkati Abram, namun Abram harus melakukan bagiannya dengan percaya dan dan tanda dari Perjanjian tersebut adalah Sunat.
Ketika kita membuat suatu Covenant (perjanjian dua pihak) yg resmi bermeterai, maka kedua belah pihak harus melakukan bagiannya masing-masing maka Perjanjian tersebut maka dianggap genap. Namun  sekalipun perjanjian sudah dilakukan, perjanjian tersebut tidak disebut dibatalkan, melainkan digenapi. Perjanjian yang lama ini sebagai dasar dan pengingat untuk memahami ketika dilakukan Perjanjian yang Baru dengan subyek dan obyek yang sama.
Demikian pula perjanjian Elohim emanusia. Ketika Adam diciptakan, Elohim dan manusia membuat suatu covenant dengan meterai darah anak domba, dan pada perjanjian selanjutnya, baik dengan Abram dan Musa untuk mengikuti perjanjian ini manusia harus disunat.
Namun beberapa kali manusia melanggarnya. Sehingga Elohim yang setia dan adil terus menunggu hingga saatnya Manusia Yesus menggenapi perjanjian Elohim dengan manusia.
Sejak Yesus menggenapi perjanjian yang lama, maka Perjanjian yang Lama pun digenapi dan sudah tidak berlaku lagi dikarenakan sudah digenapi oleh  kedua belah pihak: Elohim dan Manusia di dalam Yesus. (Lukas 16:16, Efesus 2:15)

 Namun sekalipun sudah tidak berlaku, Perjanjian Lama tersebut tidak boleh dihilangkan karena Perjanjian Tersebut adalah bukti dari ke-Kristus-an Yesus dengan menggenapinya. Yesus disebut Kristus hanya bila menggenapi seluruh ketentuan dari Perjanjian Lama atau Tanakh (Taurat dan Kitab Para Nabi). Itulah sebabnya Yesus dengan tegas mengatakan bahwa satu iota pun tidak boleh lenyap (Matius 5:17-18), sebab apabila terjadi perubahan maka ke-Kristus-an Yesus jadi tidak terbukti. Dan ke-Kristus-an Yesus bukanlah menggenapi tradisi Yahudi Non Perjanjian Lama (Talmud). Yesus dengan tegas mengatakan Ia menggenapi Tanakh bukan Talmud. Semenrara dengan liciknya para ahli taurat berusaha menggeser Tanakh ke Talmud (Markus 7:8).
Yesus kemudian memberikan Perjanjian yg Baru kepada kita, dengan meterai Darah Anak Domba Elohim, yakni Yesus sendiri. Untuk bergabung dalam covenant yang baru ini, maka manusia ditandai dengan pembaptisan air sebagai tanda (Mark 16:16).
Perjanjian Lama adalah Taurat (Keluaran 20:1-17). Perjanjian yang Baru adalah Kasih (Yoh 13:34).

Kita sering salah kaprah membedakan Injil (Euanggelion) dengan taurat. Padahal secara Hurufiah, Injil dan Taurat adalah subyek yang sama.
Apa bedanya? Dengan subyek dan obyek yang sama, Taurat dibaca dengan suatu hukum yg membatasi manusia karena kecenderungan manusia yg belum ditebus untk berbuat dosa.
Perjanjian Baru adalah Kabar Baik, Kabar Keselamatan, yang adalah kemerdekaan untuk berbuat baik karena manusia yang telah ditebus oleh Yesus, menjadi ciptaan yang baru (Yoh 3:5), kembali kepada asal mula tujuan manusia diciptakan: untuk berbuat baik. (Efesus 2:10).


Lalu apakah kita masih melakukan semua aturan dalam huruf Perjanjian Lama? Tentu saja masih, namun karena sudah digenapi secara jasmani oleh Yesus, maka kita tidak perlu melakukannya secara jasmani, melainkan secara rohani, dan itulah inti Perjanjian Baru. Sunat jasmani menjadi Sunat hati: sangkal diri, pikul salib setiap hari, kasihi, ampuni dan berkati musuhmu.
Jadi sebenarnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah huruf-huruf yang sama, namun berbeda di pemahaman dan kapasitas kemampuan manusia yg belum ditebus dan telah ditebus. sebab Yesus sendiri sudah menegaskan bahwa hukum taurat dan kitab para nabi bergantung pada hukum Kasih: Kasihi Tuhan dan kasihi sesama. Lalu bagian hurufiah Perjanjian Baru dalam Alkitab itu apa? Itu adalah penjelasan bagaimana melakukan Taurat dan Kitab Para Nabi dengan perspektif Perjanjian yang Baru. Sumbernya tetap sama Tanakh (Taurat dan Kitab Para Nabi). Tanakh berlaku jasmaniah (Perjanjian Lama) hanya berlaku bagi Israel karena untuk merekalah hukum tersebut diberikan (Kisah Rasul 15), sedangkan bagi orang percaya Yesus Kristus melakukan Perjanjian yang Baru (Tanakh rohaniah).
Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
2 Korintus 3:6 TB

KETIKA KITA MENGASIHI TUHAN DAN SESAMA, MAKA KITA SUDAH MELAKUKAN SELURUH HUKUM TAURAT DAN KITAB PARA NABI.

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Matius 22:40 

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yohanes 13:34 TB


Foto: Pelayan Perjanjian Baru

No comments:

Post a Comment