Sunday, July 8, 2018

Ritual Perjamuan Kudus


RITUAL PERJAMUAN KUDUS
=========================

Kekristenan yang benar tidak mengenal "ritual" apapun. Kekristenan bukanlah seperangkat ritual atau simbol. Sebab Yesus Kristus sudah menggenapi semua ritual dalam Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi (Ef 2:15), dan dengan digenapi nya semua ritual dan simbol dalam hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, maka kita sudah tidak perlu lagi melakukannya.

Namun masih ada pendeta dan jemaat yang menganggap bahwa Perjamuan Tuhan atau yang lazim sekarang disebut Perjamuan Kudus atau Perjamuan Suci adalah sebuah ritual yang wajib dilakukan dengan tepat persis dengan roti dan anggur, atau ada pula secara simbolis dan kontekstual di sebuah gereja di pulau jawa dengan mengganti roti menjadi singkong dan teh menggantikan anggur.

Bahkan di jaman para rasul pun sebenarnya jemaat melakukannya bukan dengan sebuah upacara khusus dengan suasana khidmat. Melainkan sebuah perjamuan makan bersama namun bukanlah pula sebagai perjamuan pesta pora. Perjamuan Tuhan adalah sebuah perjamuan makan sederhana dalam kehidupan jemaat mula-mula. Kehidupan jemaat yang saling berbagi, membagi makanan sehari-hari sehingga tidak ada satupun yang kelaparan karena miskin.

Jadi ketika Yesus memerintahkan para muridNya mengingatNya, adalah bukan dengan melakukan "ritual"-nya, tetapi melakukan membagi makanan untuk hidup. Para rasul setiap hari memecah roti bersama dan membagi hidup mereka untuk mengingat pengorbanan Yesus Kristus. 
Yesus berkata bahwa "dagingKu adalah benar-benar makanan." 
Dan para murid benar-benar melakukannya. Mereka membagi makanan mereka, sehingga tidak ada jemaat yang kelaparan. Bahkan akhirnya bukan cuma makanan, mereka pun membagi harta benda mereka sehingga semua jemaat pun hidup dalam kelimpahan. 

Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
Kisah Para Rasul 4:34 TB

Kebangunan rohani yang terus mereka jaga dengan membagi hidup mereka menggenapi janji Tuhan dalam Taurat Musa 14 abad sebelumnya..

Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh Tuhan akan memberkati engkau di negeri yang diberikan Tuhan , Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,
Ulangan 15:4 TB

Perjamuan Tuhan ini begitu penting, sebab Perjamuan Tuhan ini adalah untuk mengingat 2 amanah Yesus Kristus :
1. memberi makan, pakaian, tumpangan.. kepada sesama (Mat 25:31-46)

2. memberitakan keselamatan melalui Yesus Kristus (Matius 28:19)

jadi ketika kita melakukan Perjamuan Tuhan namun kita hanya melakukan riualnya, adalah sebuah kesalahan besar. Karena Yesus sendiri tidak berurusan dengan ritual, melainkan tindakan nyata dari makna mengingatNya.

Tuhan ajarkan kita berdoa "berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya". Artinya ketika Ia memberikan kita secara berlimpah, maka kita harus membaginya kepada sesama kita yang berkekurangan. Adalah sebuah kekeliruan kita menyimpan seluruhnya untuk diri kita sendiri. Bahkan manna yang turun dari langit bagi Israel di padang gurun tidak boleh disimpan lebih dari hari kecuali di hari menjelang sabat. Ada saat kita menabung dan menyimpan, namun ada konsekwensi dari kelimpahan yang kita dapatkan: Berbagi kepada yang berkekurangan.

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Matius 25:40 TB

Tuhan juga ajarkan kita berdoa "datanglah kerajaanMu". Kerajaan allah datang dan dikenal hanya melalui pemberitaan Keselamatan melalui pengorbanan Yesus Kristus.

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
1 Korintus 11:26 TB

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Matius 24:14 TB

Jadi mengingat Yesus Kristus dengan Perjamuan Tuhan bukanlah masalah roti dan anggurnya, melainkan apa yang kita perbuat berkarya bagi Kerajaan-Nya.