Tuesday, August 1, 2017

Apakah Arti: Yesus adalah Tuhan Kita ???


Yesus Adalah Tuhan Kita

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya  dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10:9

Dalam Alkitab Kristen, kata Tuhan tidak sama dengan kata Allah. Tuhan dalam bahasa yunani adalah Kurious  dan dalam bahasa ibrani adalah Adonai. Kata ini diterjemahkan menjadi tuan, dan untuk membedakannya dengan tuan yang lain, maka LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) menterjemahkannya menjadi kata Tuhan.[1] Yesus selama tigapuluh tiga tahun di bumi ini tidak pernah mengatakan diriNya adalah Allah, dalam bahasa yunani nya adalah Theos atau dalam bahasa ibrani nya Elohim.  Namun Yesus di penghujung jaman akan mengatakan bahwa diriNya adalah Allah, Theos atau Elohim itu sendiri.

6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega,   Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma  dari mata air kehidupan. 7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
Wahyu 21:6-7

Hal ini disebabkan karena Yesus memang harus menjadi Anak Manusia untuk menebus manusia dari dosa, sebagai Anak Domba tak bercacat penebus salah, yang mati disalib.  Yesus selama tigapuluh tiga tahun di bumi harus seorang Anak Manusia. Sebab yang bisa menebus manusia hanyalah manusia yang tidak bercacat. Sama seperti Adam satu orang saja membawa dosa ke dalam dunia, maka Yesus adalah Adam kedua, satu orang yang tidak bercacat menyelamatkan dunia. (2 Yohanes 1:7)
Penebusan ini sendiri sudah disebutkan oleh Allah sejak Adam jatuh dalam dosa sampai ke jaman nabi Maleakhi melalui Firman Tuhan yang disampaikan kepada para nabi.

Adam          : Keturunanmu akan meremukkan kepala ular, dan Allah memberikan pakaian kepada mereka yang terbuat dari kulit domba – (Kejadian 3)
Habil           : Korban persembahan Habil diterima, sedangkan Kain tidak sebab Habil mempersembahkan ternak yang baik sedangkan Kain mempersembahkan buah-buahan sekalipun yang terbaik – (Kejadian 4)
Nuh            : Bahtera keselamatan, peringatan kepada dunia – (Kejadian 6-8)
Abraham    : Ishak, anak tunggal Abraham dipersembahkan –  (Kejadian 22)
Musa          : Paskah, keluar dari Mesir – (Keluaran 12)
Daud          : Mesias adalah anak Daud, dan Daud memanggil Nya dengan sebutan Tuan-ku (Mazmur 110:1 vs Matius 22:41-45)
Yesaya        : Allah sendiri yang menebus umatNya, bukan seorang duta atau utusan (Yesaya 63:9)

Yesus tidak datang membawa ajaran agama baru, Yesus tidak merubah Taurat dan Kitab Para Nabi, Yesus datang untuk menggenapinya. Ada 315 nubuatan para nabi dan 613 Mitzvod taurat yang harus digenapi oleh Yesus di dunia ini.
(Matius 5:17-19)


Mengapa Tidak Ada Nama YHWH dalam Perjanjian Baru?
1.     Yesus dan para Rasul tidak pernah menyebut nama Yahweh, karena Perjanjian Baru (PB) ditulis dalam bahasa Yunani dan semua kutipan Yesus berasal dari salinan kitab suci yang berbahasa Yunani yangdisebut Septuaginta. Nama Yahweh tidak boleh disebut sembarangan, termasuk menyebut dalam keseharian. Umumnya orang Yahudi mengganti kata Yahweh dengan Adonai atau Kurious, dan hampir tidak pernah menyebut nama Yahweh kecuali dalam Hari Raya Pembacaan Kitab Suci Taurat. (Keluaran 20:7)
2.     Nama Yesus sendiri adalah nama Yahweh. Yeshua berarti Yahweh Yasha, Yahweh Menyelamatkan. Yesus dalam bahasa Yunani juga berarti Yeshua, penambahan “ous” adalah grammar atau tatabahasa Yunani yang menambahkannya bagi nama seorang lelaki.
3.     Nama Yahweh telah diberikan kepada Yesus
Aku telah menyatakan nama-Mu  kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. (Yohanes 17:6)

Jadi dalam nama Yesus, Yahweh disebut, atau dengan kata lain nama Yesus adalah nama Yahweh.
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Kisah Para Rasul 4:12


Apakah Artinya Mengaku Yesus Kristus Adalah Tuhan

Perintah Allah kepada manusia dalam Ulangan 6:4, yang ditegaskan kembali oleh Yesus dalam Markus 12:29 adalah Kasihilah Tuhan Allah-mu. Sebab Allah tidak pernah meminta-minta kepada manusia untuk disembah-sembah. Allah menciptakan manusia agar dengan kehendak bebasnya, manusia bisa mengasihi Tuhan Allah.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
(Ulangan 6:4 vs Markus 12:30)

καὶ ἀγαπήσεις Κύριον τὸν Θεόν σου ἐξ ὅλης τῆς καρδίας σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς ψυχῆς σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς διανοίας σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς ἰσχύος σου. αὕτη πρώτη ἐντολή

Strong’s Concordance
καρδία – kardia  : the heart; mind, character, inner self, will, intention, center
ψυχή – Psuche     : (a) the vital breath, breath of life, (b) the human soul, (c) the soul as the seat of affections and will, (d) the self, (e) a human person, an individual.
Διάνοια – dianoia : understanding, intellect, mind, insight
ἰσχύς – ischus      : strength (absolutely), power, might, force, ability

Dalam terjemahan bebas, ayat tersebut juga berarti demikian:
Selama jantung kita masih berdetak (tubuh), selama nafas kita masih berhembus (roh), selama otak kita masih mampu berpikir (jiwa), kasihilah Tuhan Yesus dengan segenap kemampuan kita dengan memaksimalkan menggunakan ketiganya (tubuh, roh dan jiwa).

Karena ada saatnya jantung kita mengalami kegagalan, nafas kita terganggu, otak kita mengalami kebuntuan.. tetaplah mengasihiNya dengan sekuat tenaga.

Ketika kita mengaku Yesus adalah Tuhan, berarti Yesus adalah Tuan, majikan, pemilik atas seluruh hidup kita. IA adalah junjungan kita. Sehingga seluruh hidup kita adalah milikNya. Kata seluruh artinya semua, tanpa terkecuali. Baik yang kita miliki sejak kita lahir (Tubuh, Jiwa dan Roh) maupun yang kita dapatkan semasa kita hidup (Materi, Intelektual dan Waktu)
Tubuh         : Nafsu. keinginan, kehendak
Jiwa            : Angan,  imajinasi, fantasi
Roh             : Nafas dan hidup
Materi       : Keluarga (suami/istri, orangtua, anak-anak), kerabat, sahabat, musuh dan harta benda kita
Intelektual   : Kemampuan berpikir dan berkarya
Waktu         : Selama masih ada waktu bernafas dan hidup maka hidup kita bagi kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus




Ilustrasi menjadikan Yesus sebagai Tuhan Atas Hidup Kita
Pemilik Losmen, Iblis dan Yesus
Suatu ketika ada seorang pemilik losmen (penginapan) dengan sepuluh kamar bernama Adam. Adam ini begitu baik dan perhatian terhadap losmennya, ia merawat dan memperhatikan kebersihan serta semua perabotannya dijaga agar selalu terawat.
Pada suatu malam seorang tamu mengetuk pintu losmen tersebut, maka dengan sukacita Adam segera membukakan pintu dan menjadi semakin bersukacita, ketika ia mengetahui bahwa yang mengetuk pintu losmennya adalah Yesus. Ia kemudian mempersilahkan Yesus masuk ke dalam losmennya, lalu memberikan kamarnya yang paling baik dan paling bersih bagi Yesus, dan mengijinkannya tinggal selama yang Yesus mau, serta ia melayani Yesus dalam kamar tersebut. Adam memberikan keleluasaan kepada Yesus atas kamar tersebut, “Ini kamar diberikan secara cuma-cuma kepada Tuhan Yesus dan boleh melakukan apa saja atas kamar ini, sebab Engkau adalah Tuhan-ku.” Demikian kata Adam kepada Yesus.
Yesus sangat senang, dan IA memberkati losmen tersebut sehingga makin berkembang, dan Adam makin diberkati karena ada Yesus tinggal di losmennya.
Lama kemudian, datanglah seorang tamu mengetuk pintu losmen tersebut, maka Adam segera membukakan pintu losmen tersebut, dan alangkah terkejutnya, karena yang datang adalah seorang yang sangat kaya dan sopan. Adam segera mengijinkan orang ini masuk. Namun alangkah terkejutnya, ketika Adam mengetahui bahwa orang kaya dan sopan ini bernama Iblis. Adam segera bermaksud mengusirnya, namun Iblis dengan segala rayuan nya yang manis, berhasil membujuk Adam agar mengijinkannya tinggal beberapa hari. Adam setuju dan kemudian ia memberikan Iblis ini kamar yang lain.
Beberapa hari pertama Iblis begitu sopan dan baik, sehingga Adam menjadi yakin bahwa tepat mengijinkan Iblis menginap di losmennya. Pada awalnya Iblis sangat manis dan menghibur Adam. Setiap saat-saat senggang Adam banyak bercakap-cakap dengan Iblis dan Adam mulai menikmati persahabatan mereka. Tak terasa beberapa hari telah berlalu. Adam bermaksud mengusir Iblis baik-baik agar kamarnya bisa diberikan kepada tamu yang lain. Namun alangkah terkejutnya Adam karena Iblis tidak mau pergi. Bahkan mengancam Adam, serta menindas serta merampas semua penghasilan losmen tersebut. Setiap penghasilan kamar yang disewakan dimiliki oleh Iblis. Maka Adam mulai menjadi kesulitan dalam hidupnya bahkan ia dipukuli dan dianiaya sampai babak belur oleh Iblis.
Kemudian beberapa lama kemudian Iblis pergi untuk suatu hal.
Adam kemudian menemui Yesus di kamar yang telah ia berikan kepada Nya. Adam berkeluh kesah tentang kelakuan Iblis ini. Maka Yesus berkata kepada Adam : “Saya tidak bisa ikut campur masalahmu, kecuali Iblis mau merebut kamar ini dari Ku baru saya bisa bertindak.” Maka Adam pun memikirkan perkataan Yesus, dan akhirnya ia memutuskan untuk memberikan 5 kamar kepada Yesus, karena pikirnya apabila Yesus tidak membayar sewa kamar yang 5, maka ia masih memiliki 5 kamar yang lain yang dapat ia sewakan sehingga ia masih bisa menikmati hasil losmen tersebut daripada dirampas Iblis dan bahkan dihancurkan seluruh kamar yang ada yang tidak dipakai oleh Yesus.
Beberapa waktu kemudian Iblis datang lagi dan memaksa masuk, Adam tidak berdaya, kali in Iblis membawa teman-temannya. Ia merampas penghasilan lima kamar yang masih disewakan oleh Adam. Iblis dan teman-temannya mengusir para tamu dan menghancurkan lima kamar yang dikuasai Adam. Namun Iblis tidak berani mengganggu lima kamar yang dipakai oleh Yesus. Maka setelah kamar-kamar hancur, dan uang hasil sewa kamar dirampas iblis, pergilah Iblis dan teman-temannya setelah menganiaya dan memukuli Adam sampai babak belur.
Adam mendatangi Yesus. Adam menangis sedih. Hatinya marah dan terluka. Mengapa Yesus tidak keluar dari kamarnya dan mengusir Iblis ketika merampas dan menghancurkan kamar-kamar yang sedang disewakan oleh Adam, padahal Yesus sudah diberi lima kamar oleh Adam. Namun jawab Yesus dengan lembut: “Saya tidak bisa bertindak di luar otoritas yang telah kamu serahkan kepada saya. Sebab kamar-kamar yang lain tidak dalam kekuasaan saya. Kamu belum menyerahkannya kepada saya, maka saya tidak ada hak apapun atas kamar-kamar tersebut.” Maka Adam kembali berpikir, sekarang sudah lima kamar diberikan kepada Yesus, dan lima kamar yang lain dirusak Iblis. Ia harus memperbaikinya kembali. Namun Iblis pasti datang lagi dan menghancurkannya. Maka Adam memutuskan untuk memberikan empat kamar yang lain kepada Yesus. Sebab pikirnya, “Baiklah Sembilan kamar untuk Yesus, ini jaman yang sulit. Belum tentu ada pelanggan datang, malah Iblis yang datang dan merusak semuanya yang tersisa. Biarlah Yesus menggunakan seluruh kamar, dan menyisakannya satu untukku bilamana tiba-tiba ada pelanggan datang.”
Beberapa waktu kemudian benarlah seperti yang diduga Adam, Iblis datang lagi bersama gerombolannya. Kali ini Iblis mengamuk dengan dahsyat, sebab Adam hanya memiliki satu kamar saja. Maka kamar tersebut dihancurkan dan penghasilannya dirampas. Adam dipukuli sampai babak belur dan hamper mati. Kemudian Iblis pergi meninggalkan Adam.
Adam menangis sejadinya, dan berteriak: “Yesus apakah kamu sungguh tidak perduli apabila aku hancur? Apakah kamu bekerjasama dengan Iblis untuk merampas seluruh losmen ini dariku? Apa yang kamu mau sebenarnya?” Maka Yesus memeluk Adam dan berkata dengan lembut : “Bukankah sudah kukatakan bahwa aku tidak dapat bertindak atas hal yang di luar apa yang telah kamu serahkan kepadaku. Kamu lihat Sembilan kamar ini tidak diganggu oleh Iblis dan gerombolannya, kamar-kamar ini begitu rapi terawatt sekalipun kamar yang satu dibakar dan dihancurkan Iblis.” Maka Adam bertanya: “Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Jawab Yesus: “Serahkanlah seluruh bangunan losmen dan kamar-kamarnya ini kepadaku. Bahkan serahkan juga hidupmu kepadaku, maka Aku akan menjaganya. Baiklah kamu bekerja untukku.” Maka setelah berpikir lama dan melihat kondisinya yang sudah hancur, Adam menyetujuinya.
Lama berselang datanglah Iblis menggedor pintu losmen tersebut. Yesus turun dan membukakan pintu. Iblis sangat terkejut. “Apa yang engkau lakukan di sini Tuhan?” Yesus menjawab dengan tegas “Losmen ini beserta seluruh isinya menjadi milik-ku dan dalam kekuasaan-ku.” Maka Iblis dan gerombolannya begitu ketakutan dan segera lari terbirit-birit. Adam begitu girang melihat Iblis lari ketakutan. Adam berkata kepada Yesus “Tuhan, Iblis begitu ketakutan terhadap Engkau, sekarang losmen ini begitu rapih bersih dan terawat, bahkan lebih ramai pengunjungnya. Ada banyak kamar yang telah Engkau bangun, bukan hanya sepuluh kamar tetapi sekarang losmen ini menjadi seratus kamar dan saya menjadi lebih pandai dalam mengelolanya.” Maka kata Tuhan Yesus kepada Adam: “Kelolalah dengan bijak. Pada saatnya nanti losmen ini akan menjadi berkat bagi lebih banyak orang dan pekerjaanKu di muka bumi ini. Jangan kuatir dengan hidupmu, lihat sekarang berkatmu begitu melimpah, losmen yang kecil menjadi sepuluh kali lipat lebih besar, dan masih akan menjadi lebih besar lagi. Tetaplah tinggal dalam otoritas Ku. Selama Aku menjadi pemilik hidupmu dan losmen ini maka Iblis tidak akan berani datang mengganggumu ataupun losmen ini. Apabila Iblis datang, usirlah ia dalam nama-Ku, nama Yesus Kristus. Nikmatilah berkat, kelolalah dengan bijak agar juga menjadi berkat bagi banyak orang. Karena ketika kamu menjadi berkat bagi banyak orang, maka kamu sedang memberkati Aku juga.”

Itulah arti menyerahkan seluruh hidup kita dan milik kita kepada Tuhan Yesus. Bukan sebagian, bukan separuh, melainkan seluruhnya tanpa menyisakan sedikitpun untuk kita. Setiap bagian yang tersisa dari hidup kita yang tidak kita serahkan bagi Yesus, akan menjadi celah bagi Iblis untuk datang merampas dan merampoknya. Namun ketika kita menyerahkan seluruhnya bagi Yesus, maka Tuhan Yesus akan melipatgandakan dan memberkati, melindungi dan menjaganya. Bahkan ketika kita mengelola dengan baik sesuai arahan dari Tuhan Yesus melalui Firman Tuhan, maka kita akan terus berbuah dan kita akan terus berlipatganda tanpa henti melebihi apa yang kita sendiri mampu lakukan tanpa Yesus di dalam kita. Amin.





[1] Kata Tuhan adalah serapan dalam bahasa melayu, maksudnya tuan segala tuan, yang maha tuan. Kata Tuhan muncul pertama kali ketika Misionaris Belanda, Melchior Leijdecker, menterjemahkan Alkitab Belanda ke dalam bahasa Melayu yang terbit pada tahun 1733. Untuk membedakan dengan tuan yang lain (tuan tanah, tuan tuan rumah, dan sebagainya), kata tuan segala tuan ini disisipkan huruf “h” sehingga menjadi kata Tuhan, yang lazim digunakan untuk menyebut Sang Pencipta. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata Tuhan ini sering rancu dengan kata Allah, yang merupakan serapan dari bahasa Arab. Untuk mempermudahnya, Allah adalah kata yang mewakili Sang Pencipta, sedangkan Tuhan adalah kata yang mewakili Sang Penguasa, kedua kata tersebut merujuk untuk Oknum yang sama: Allah, Sang Pencipta semesta adalah Tuhan kita yang berkuasa atas seluruh ciptaanNya.
Dalam beberapa diskusi dengan Islam, banyak yang menganggap Allah adalah “propername” atau nama dari Tuhan Islam. Namun pada kenyataannya, bahasa Indonesia sudah terlanjur menyebut Allah sebagai jabatan/ nominative universal untuk Sang Pencipta semesta. - Heuken, Adolf (1976), Ensiklopedi Populer Gereja, Sylado, Remy, Asal kata Tuhan

Sementara dari pandangan dari Alquran sendiri menyatakan Rabb bisa diterjemahkan Tuhan maupun Tuan (bandingkan QS 3:60 vs QS 12:42)