Saturday, June 15, 2019

Alquran Belanda Edisi Kairo 1924



Alquran Belanda & Edisi Kairo 1924
============================
Mushaf Uthman atau Fatimah?

Akibat terlalu sering direvisi, maka umat Islam seringkali bingung hafalannya sendiri dan akhirnya meledakkan diri.

Beberapa waktu lalu saya pergi ke Perpustakaan Umum di Belanda, saya cukup heran, ternyata Alquran Belanda (2009) merupakan Alquran Edisi Kairo (tahun 1924) padahal alquran sudah direvisi 3x di Maroko (1975) di Madinah (2003) dan di Suriah (2019).

Pertinyiinyi: lalu yang dihafal orang islam di belanda alquran yang mana yah? Membayangkan kalau mereka kumpul saat lomba baca Alquran di Indonesia, yang lain menghafal surat Marjam 19: "Inama.." yang islam belanda berkata "Ighghaa..".. Kemudian saat yang Indonesia berkata  "lakhi gallaman.." (diberi anak) yang islam belanda berkata "lakhi gulamana" (diberi nafsu bergelora).

Jadi memang Alquran adalah kitab amburadul beda versi. Ini masih mending, bagaimana bila terjadi di Jasirah Arab? maka bisa akan saling bunuh karena masing-masing pihak berkata Alqurannya yang paling benar dan yang lain yang berusaha memalsukannya. Persis kejadian pengumpulan Canon AlQuran pertama oleh Uthman, semua yang memiliki mushaf berbeda dibunuh. Untung di Belanda semua aliran Islam (Shiah, Ahmadiyah, Sunni) dilarang saling bunuh melainkan diijinkan membuat masjid yang besar sendiri-sendiri sesuai Mashabnya.

Muhammad tidak bisa baca tulis. Ia hanya meracau yang kemudian dianggap wahyu Jibril. Lalu banyak orang mencatatnya, baik di Pelana Onta, tulang belulang, lembaran kulit bekas dan sebagainya atau dihafalkan. Para pengikutnya ada yang memulai mengkoleksinya. Terjadilah Mushaf-mushaf yang berbeda saat Muhammad mati. Ada Mushaf Hafsah, Musaf Fatimah, Musaf Uthman dan lainnya, belum lagi para penghafal ayat ada yang masih hidup dan mati karena perang menghafal ayat yang berbeda-beda. Alkisah Uthman meminjam salinan yang ada pada Hafsah, dan semua Mushaf yang ada. Lalu ia membuat sebuah salinan baru yang disebut Musahf Uthman, lalu membakar sisanya (termasuk Musah Hafsah) juga bahkan memusnahkan sumber-sumbernya: ayat-ayat yang ditulis di pelana onta, tulang belulang, kulit dan sebagainya. Siapa saja yang masih memegang Mushaf yang berbeda atau hafalan yang berbeda dengan Uthman akan dibunuh. Satu-satunya yang masih memiliki salinan Mushaf yang berbeda yang tidak dibunuh adalah Fatimah, anak Muhammad, istri Ali Bin Abithalib. 

Namun tak lama kemudian justru Uthman mati terbunuh oleh pengawalnya sendiri, yakni anak-anak Ali bin Abithalib. Uthman mati dengan tragis, istrinya pun jari-jarinya rontok kena tebas pedang. Mayat Uthman tidak pernah dikuburkan dengan layak, ditinggalkan di lokasi pembunuhan berhari-hari tanpa ada yang bersedia mengangkat mayatnya dan tidak dimandikan dan disholatkan selayaknya Muslim yang soleh. Ia dikubur macam anjing mati.
Saat Uthman mati, di tangannya ada gulungan Alquran, yang diyakini oleh Muslim sunni sebagai Mushaf Uthman.. (atau Mushaf Fatimah??) Yang saya yakini, kematian Uthman bisa saja berkaitan dengan perebutan Kekuasaan yang seharusnya dipegang Ali Bin abithalib sebagai Keluarga Muhammad, namun juga bisa karena masalah Mushaf Alquran ini. sebab Uthman sudah membakar seluruh Mushaf yang ada dan tersisa yang ada di tangan Fatimah. Walahualam.

Salah satu penguat hipotesa saya adalah: Satu-satunya Mushaf yang tersisa selain yang dimiliki Uthman adalah mushaf Fatimah. Tetapi mengapa Mushaf ini tidak pernah "terbit". Padahal Ali bin Abithalib berkuasa menjadi Khalifah setelah Uthman mati. Pengikutnya banyak, dan Fatimah adalah anak muhammad. Jadi kemungkinan besar, hari ini semua alquran yang ada adalah Mushaf Fatimah alias Shiah. Sangatlah aneh, ketika Uthman mati, para pembunuhnya membiarkan gulungan Alquran di tangannya. Sedangkan saat itu Uthman banyak membunuh orang-orang yang tidak mau menyerahkan Alquran versi (mushaf) mereka. Jadi gulungan Mushaf alquran itu yang sekarang dipakai sebagai Alquran. Namun sampai sekarang gulungan itu pun raib entah kemana, dan ada ratusan Mushaf Alquran di dunia sejak bani Umayah sampai dengan hari ini, yang terus menerus secara berkala direvisi oleh Penguasa Islam yang paling berpengaruh dimasa itu.

Dan sampai dengan hari ini, orang-orang Islam di Arab saling bunuh oleh karena perbedaan tafsir ayat dalam alquran yang memang bak "kata bersayap". Semua makna ayat dalam alquran bisa ke sana kemari disesuaikan dengan kepentingan Penguasa. Mereka akan menganggap mashab lainnya Toghut.
Maka itu dibuatlah Hadits, namun Hadits pun buatan penguasa yang ada. Hadits yang dulu sahih, maka bisa di kemudian di dhoifkan. Salah satunya adalah Hadits tentang "Belajarlah sampai ke negeri China". Di Indonesia Hadits ini ratusan tahun menjadi pokok motivasi bagi umat islam untuk belajar. Namun di era reformasi indonesia ada gerakan pribumi anti china dan pecinta Arab, maka hadits ini di dhaifkan. Padahal di Arab saudi sekarang mereka sedang belajar bahasa china demi memenuhi hadits Muhammad untuk belajar kepada China.

saya rasa haditsnya sebelum dirubah dan kemudian didhaifkan adalah sebagai berikut:
"Belajarlah kepada china, sebab china lebih pandai dari Arab" - sudah teruji dan terbuktikan.
wallahualam..

*Mushaf = Versi
*semua hipotesa dan asumsi disesuaikan dengan ajaran Islam yang penuh asumsi dan hipotesa yang tidak pernah teruji 

Arnhem, 11 Juni 2019




1 comment:

  1. setau saya yg edisi revisi 1924 yg tertua dan yg tersebar di seluruh dunia.... yg sblmnya entahlah..

    ReplyDelete