Monday, June 10, 2019

BAHASA ALKITAB KRISTEN



BAHASA ALKITAB
===============

Fakta Bahasa dalam naskah asli Alkitab Kristen :
- Bahasa Ibrani (Hampir seluruh PL, kecuali kitab Daniel dan Ezra)
- Bahasa Aram (Daniel 2-7, Ezra 4:7- 6)
- Bahasa Yunani (seluruh PB)

Fakta Terjemahan Kuno Alkitab Ibrani
- Targum, Bahasa Aram (Pasca Babel)
- Septuaginta, Bahasa Yunani (Alexandria, 300BC)

Hari-hari ini ada sekelompok teolog oreo yang anti dengan bahasa Yunani dengan alasan karena bangsa Yunani adalah bangsa pagan. Mereka lupa bahwa bangsa Aram, yang bahasanya digunakan dalam naskah asli Alkitab Kristen dan Yahudi dalam kitab Daniel dan Ezra juga bangsa pagan yang bahkan lebih biadab. Bangsa Aram ini menyembelih anaknya bagi allah Molokh, sebagai tradisi kuno bangsa Sumerian di Mesopotamia (asal usul bangsa Aram dan bangsa Ibrani).

Maka ada yang beralasan bahwa Abraham berbahasa Aram. NO! Jaman Abraham, bahasa Aram dan Ibrani belum terbentuk sama sekali. Mereka menggunakan bahasa Sumerian Kuno, bahasa nya Nimrod dan Nuh.

Bahasa Ibrani terbentuk seiring dengan populasi Israel di Mesir yang bertumbuh dengan pesat dari 71 jiwa menjadi 2 juta jiwa selama 400 tahun. 
Bahasa Aram juga berkembang di Suriah, Aram dan baru dikenal sekitar tahun 1000 BC, di jaman Daud dan Salomo.

Orang Israel bisa berbicara dalam bahasa Aram, karena sejak jaman Daud memang ada persahabatan Raja Aram dengan Daud, dan di jaman raja-raja Iarael pun mereka secara rutin saling berperang satu sama lain. Namun bahasa utama orang Israel tetaplah bahasa Ibrani. Mereka bercakap-cakap dalam bahasa Ibrani satu sama lain. Namun dalam pergaulan internasional mereka menggunakan bahasa Aram, sampai di jaman dimulainya imperialisme Yunani, atau Yunani menaklukan Persia.

Hal ini dibuktikan bahwa kitab Ester ditulis dalam bahasa Ibrani. Namun Daniel 2-7 yang mengisahkan mimpi Raja dan peristiwa-peristiwa di Babel menggunakan bahasa Aram, juga Ezra 4-6 yang isinya adalah surat dan petunjuk raja Persia, menggunakan bahasa Aram. Namun sisanya tetap menggunakan bahasa Ibrani.

Di masa Ezra dan Nehemia, Kitab Tanakh Ibrani disalin dalam bahasa Aram yang disebut Targum. Di dalam Targum Tetragramaton YHWH tidak disebutkan, melainkan diganti dengan kata MRYH  (artinya Firman Yehova/Yahuwa).

Bahasa Yunani mulai dikenal oleh orang Israel di jaman Alexander Agung menaklukan Persia dan Yerusalem, sekitar tahun 325 BC. Kekuasaan dan legenda Alexander ini samgat mendunia. Bahkan sampai ke Mesir pun menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa formal kerajaan. Saat itu mesir disebut wilayah Alexandria- Alexandria Mesir. Alexander menyerahkan Alexandria kepada Raja Ptolonemi. 

Di masa Raja Ptolonemi II, raja memanggil 72 orang tua-tua Yahudi, yakni para rabbi, ahli taurat dan farisi. Ia mendengar kisah tentang Musa yang membawa 2 juta orang Israel keluar dari perbudakan Mesir. Maka ia meminta 72 orang tua-tua ini menuliskan kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan) ke dalam bahasa Yunani. 72 orang ini tidak saling kenal satu sama lain. Tidak bertemu dan tidak dapat bekerjasama karena berada di ruangan yang berbeda. Namun hasilnya sangat mencengangkan, karena septuaginta ditulis sama persis, pilihan bahasa dan bahkan titik koma nya. Hal ini dicatat juga dalam Talmud Chagigah daft 9a-9b.

Jadi setelah perang demi perang yang dilalui orang Yahudi dari jaman pentahbisan Bait Allah kedua sampai renovasi Bait Suci oleh Herodes maka di jaman Yesus, hampir tidak ada kitab Ibrani yang beredar. Mereka semua menghafal kitab Musa yang berbahasa Ibrani, atau membaca kitab musa dan para nabi dari gulungan Targum yang berbahasa Aram, atau Septuaginta yang berbahasa Yunani. Hal ini terbukti bahwa setiap kutipan ayat dari Perjanjian Lama oleh Yesus dan Para Rasul, mengutip dari Septuaginta, bukan dari Tanakh Ibrani.

Jadi ketika Yesus pertama kali mengajar di dalam Lukas 4, Ia mengambil gulungan kitab Yesaya, maka yang dibaca adalah berasal dari salinan Septuaginta. Isinya sedikit berbeda dengan Kitab Ibrani, dikarenakan ada aturan Pardesh dan Gematreia pada kitab Ibrani.

Kitab-kitab Ibrani pertama yang kemudian ditulis adalah talmud Yerusalem (tahun 200-300 AD) kemudian Talmud Babel (600-700 AD). Sedangkan Kitab Tanakh (Kitab Taurat, Nabi-nabi dan Sejarah) baru ditulis ulang tahun 700-800 AD  oleh bani Masora. Jadi Tanakh yang ditulis ulang bani masora ini yang menjadi Perjanjian Lama orang Kristen. Marthin Lutherlah yang pertama kali menggunakannya sebagai dasar penerjemahan kitab protestan. Sebab sebelumnya, Perjanjian Lama Katolik berdasarkan septuaginta yang berbahasa Yunani yang diterjemahkan ulang dalam bahasa Latin oleh Jerome, disebut Vulgata.

BAHASA YANG DIGUNAKAN DI JAMAN YESUS

Sejak jaman Hakim-hakim, orang Israel menggunakan bahasa IBRANI.
bahasa aram digunakan oleh org Israel saat berkomunikasi dg musuhnya, bangsa Aram dan juga saat di Pembuangan Babel.

Namun setelah jaman Alexander Israel menggunakan bahasa Ibrani & Yunani. bahasa Aram banyak ditinggalkan, maka itu tidak pernah lagi disebut dalam Perjanjian Baru.. banyak teolog BERASUMSI bahasa aram masih digunakan hanya karena tradisi kitab Pesita dan Targum.. padahal Pesita dan Targum tidak beredar di Yerusalem, tapi di Mesopotamia, di Babel, yang memang berbahasa Aram & Yunani.

Sedangkan ada naskah Septuaginta, PL yang berbahasa Yunani yang masa nya paralel dengan teks Pesita dan Targum.

Di jaman Yesus, Yerusalem yang merupakan wilayah Helenis, bagian dari imperialisme Yunani dan Romawi sudah ratusan tahun menggunakan bahasa Yunani dan Latin sebagai bahasa Lingua Franca dan juga bahasa wajib formal pemerintahan. Sama seperti di Indonesia jaman pra revolusi, soekarno dan hatta, sama seperti opa dan oma saya, setiap hari berbahasa Belanda karena menjadi bagian dari kolonisasi Belanda selama hampir empat ratus tahun. Orang Israel di Yerusalem menggunakan bahasa ibrani hanya untuk identitas bangsa Yahudi saja. Makanya dam PB bila mereka akan bercakap-cakap satu sama lain dalam bahasa Ibrani, maka akan disebutkan, "berbicaralah mereka dalam bahasa ibrani". Sebab kesehariannya mereka berbahasa yunani. Bahasa Aram hanya digunakan sebagai Mantra para penyihir Yahudi. Dan Markus mencatat bahwa Yesus menggunakannya beberapa kali: Efata, Talita Kum... Itulah sebabnya yesus dituduh menggunakan kuasa Beelzebul.

Bahkan tulisan di atas salib Yesus tertulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, Latin. Tidak ada bahasa Aram. Juga dalam surat-surat para Rasul tidak ada satupun menyinggung bahasa Aram. Mereka menyebut banyak Bahasa namun tidak ada satupun disebutkan bahasa Aram atau mereka berbahasa Aram. Sebab mereka berbahasa Yunani dan Ibrani (yang jelas tertulis dan disebut dalam tulisan Yunani).

salinan kitab PB tertua berasal dari  koleksi canon pribadi Bapa Gereja, Minuskul-minuskul, Codex Vaticanus atau sinaiticus dari jaman gereja abad pertama dan jaman Constantin. Sedangkan Kitab PB Ibrani justru baru ditulis tahun 1700an.

Lalu darimanakah terjemahan Perjanjian Baru dalam kitab ILT3 berasal? dari kitab suci PB Bahasa Yunani Text Receptus 1550. aneh yah? mereka anti bahasa Yunani, tapi menerjemahkan dari kitab Yunani. Tentunya terjemahannya dirubah-rubah sesuai pesanan agar cocok dengan asumsi dan fantasi liar mereka. Lalu bila setiap teolog mengubah dan berasumsi, maka tidak ada bedanya Saksi Yehova dengan Yahwisme dan Islam. Mereka semua mengasumsikan dan menulis ulang kitab suci sesuai kedangkalan otak mereka.

Maklum, demi omzet perpuluhan mereka memang jadi labil..

Foto: 
Ps Jozeph Paul Zhang, MTh sedang belajar dari Rabbi Yahudi, Prof Dr Arnold Fruchtenbaum di kelas Surat Yakobus, "Beit Sar Shalom" Project -  Berlin

No comments:

Post a Comment