Yesus Adalah Tuhan
Kita
Sebab jika kamu mengaku
dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan
Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10:9
Dalam Alkitab Kristen, kata Tuhan tidak sama
dengan kata Allah. Tuhan dalam bahasa yunani adalah Kurious dan dalam bahasa
ibrani adalah Adonai. Kata ini
diterjemahkan menjadi tuan, dan untuk membedakannya dengan tuan yang lain, maka
LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) menterjemahkannya menjadi kata Tuhan.[1] Yesus
selama tigapuluh tiga tahun di bumi ini tidak pernah mengatakan diriNya adalah
Allah, dalam bahasa yunani nya adalah Theos
atau dalam bahasa ibrani nya Elohim. Namun Yesus di penghujung jaman akan
mengatakan bahwa diriNya adalah Allah, Theos
atau Elohim itu sendiri.
6. Firman-Nya lagi
kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus
akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan. 7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan
Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
Wahyu 21:6-7
Hal ini disebabkan karena Yesus memang harus
menjadi Anak Manusia untuk menebus manusia dari dosa, sebagai Anak Domba tak
bercacat penebus salah, yang mati disalib. Yesus selama tigapuluh tiga tahun di bumi harus
seorang Anak Manusia. Sebab yang bisa menebus manusia hanyalah manusia yang
tidak bercacat. Sama seperti Adam satu orang saja membawa dosa ke dalam dunia,
maka Yesus adalah Adam kedua, satu orang yang tidak bercacat menyelamatkan
dunia. (2 Yohanes 1:7)
Penebusan ini sendiri sudah disebutkan oleh
Allah sejak Adam jatuh dalam dosa sampai ke jaman nabi Maleakhi melalui Firman
Tuhan yang disampaikan kepada para nabi.
Adam : Keturunanmu akan meremukkan kepala
ular, dan Allah memberikan pakaian kepada mereka yang terbuat dari kulit domba –
(Kejadian 3)
Habil : Korban persembahan Habil diterima,
sedangkan Kain tidak sebab Habil mempersembahkan ternak yang baik sedangkan
Kain mempersembahkan buah-buahan sekalipun yang terbaik – (Kejadian 4)
Nuh : Bahtera keselamatan, peringatan
kepada dunia – (Kejadian 6-8)
Abraham : Ishak, anak tunggal Abraham dipersembahkan
– (Kejadian 22)
Musa : Paskah, keluar dari Mesir –
(Keluaran 12)
Daud : Mesias adalah anak Daud, dan Daud
memanggil Nya dengan sebutan Tuan-ku (Mazmur 110:1 vs Matius 22:41-45)
Yesaya : Allah sendiri yang menebus umatNya,
bukan seorang duta atau utusan (Yesaya 63:9)
Yesus tidak datang membawa ajaran agama baru, Yesus tidak
merubah Taurat dan Kitab Para Nabi, Yesus datang untuk menggenapinya. Ada 315
nubuatan para nabi dan 613 Mitzvod taurat yang harus digenapi oleh Yesus di
dunia ini.
(Matius 5:17-19)
Mengapa Tidak Ada Nama
YHWH dalam Perjanjian Baru?
1.
Yesus dan para Rasul tidak pernah menyebut nama
Yahweh, karena Perjanjian Baru (PB) ditulis dalam bahasa Yunani dan semua kutipan Yesus berasal dari salinan kitab suci yang berbahasa Yunani yangdisebut Septuaginta. Nama Yahweh
tidak boleh disebut sembarangan, termasuk menyebut dalam keseharian. Umumnya
orang Yahudi mengganti kata Yahweh dengan Adonai
atau Kurious, dan hampir tidak pernah
menyebut nama Yahweh kecuali dalam Hari Raya Pembacaan Kitab Suci Taurat.
(Keluaran 20:7)
2.
Nama Yesus sendiri adalah nama Yahweh. Yeshua
berarti Yahweh Yasha, Yahweh Menyelamatkan. Yesus dalam bahasa Yunani juga
berarti Yeshua, penambahan “ous” adalah grammar atau tatabahasa Yunani yang
menambahkannya bagi nama seorang lelaki.
3.
Nama Yahweh telah diberikan kepada Yesus
Aku telah menyatakan
nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau
berikan kepada-Ku dari dunia. (Yohanes 17:6)
Jadi dalam nama Yesus, Yahweh disebut, atau dengan kata lain
nama Yesus adalah nama Yahweh.
Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.
Kisah Para Rasul 4:12
Apakah Artinya Mengaku
Yesus Kristus Adalah Tuhan
Perintah Allah kepada manusia dalam Ulangan 6:4, yang
ditegaskan kembali oleh Yesus dalam Markus 12:29 adalah Kasihilah Tuhan
Allah-mu. Sebab Allah tidak pernah meminta-minta kepada manusia untuk disembah-sembah.
Allah menciptakan manusia agar dengan kehendak bebasnya, manusia bisa mengasihi
Tuhan Allah.
Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu dan dengan
segenap kekuatanmu.
(Ulangan 6:4 vs Markus
12:30)
καὶ ἀγαπήσεις Κύριον τὸν Θεόν σου ἐξ ὅλης τῆς καρδίας σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς ψυχῆς σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς διανοίας σου, καὶ ἐξ ὅλης τῆς ἰσχύος σου. αὕτη πρώτη ἐντολή
Strong’s Concordance
καρδία – kardia : the heart;
mind, character, inner self, will, intention, center
ψυχή – Psuche : (a) the vital
breath, breath of life, (b) the human soul, (c) the soul as the seat of
affections and will, (d) the self, (e) a human person, an individual.
Διάνοια – dianoia : understanding, intellect, mind, insight
ἰσχύς – ischus : strength
(absolutely), power, might, force, ability
Dalam terjemahan bebas, ayat tersebut juga berarti demikian:
Selama jantung kita
masih berdetak (tubuh), selama nafas kita masih berhembus (roh), selama otak
kita masih mampu berpikir (jiwa), kasihilah Tuhan Yesus dengan segenap
kemampuan kita dengan memaksimalkan menggunakan ketiganya (tubuh, roh dan jiwa).
Karena ada saatnya jantung kita mengalami kegagalan, nafas
kita terganggu, otak kita mengalami kebuntuan.. tetaplah mengasihiNya dengan
sekuat tenaga.
Ketika kita mengaku Yesus adalah Tuhan,
berarti Yesus adalah Tuan, majikan, pemilik atas seluruh hidup kita. IA adalah
junjungan kita. Sehingga seluruh hidup kita adalah milikNya. Kata seluruh artinya
semua, tanpa terkecuali. Baik yang kita miliki sejak kita lahir (Tubuh, Jiwa
dan Roh) maupun yang kita dapatkan semasa kita hidup (Materi, Intelektual dan
Waktu)
Tubuh : Nafsu. keinginan, kehendak
Jiwa : Angan, imajinasi, fantasi
Roh : Nafas dan hidup
Materi : Keluarga (suami/istri, orangtua,
anak-anak), kerabat, sahabat, musuh dan harta benda kita
Intelektual : Kemampuan berpikir dan berkarya
Waktu : Selama masih ada waktu bernafas
dan hidup maka hidup kita bagi kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus
Ilustrasi menjadikan
Yesus sebagai Tuhan Atas Hidup Kita
Pemilik Losmen, Iblis dan Yesus
Suatu ketika ada seorang pemilik losmen
(penginapan) dengan sepuluh kamar bernama Adam. Adam ini begitu baik dan
perhatian terhadap losmennya, ia merawat dan memperhatikan kebersihan serta
semua perabotannya dijaga agar selalu terawat.
Pada suatu malam seorang tamu mengetuk pintu
losmen tersebut, maka dengan sukacita Adam segera membukakan pintu dan menjadi
semakin bersukacita, ketika ia mengetahui bahwa yang mengetuk pintu losmennya
adalah Yesus. Ia kemudian mempersilahkan Yesus masuk ke dalam losmennya, lalu
memberikan kamarnya yang paling baik dan paling bersih bagi Yesus, dan
mengijinkannya tinggal selama yang Yesus mau, serta ia melayani Yesus dalam
kamar tersebut. Adam memberikan keleluasaan kepada Yesus atas kamar tersebut,
“Ini kamar diberikan secara cuma-cuma kepada Tuhan Yesus dan boleh melakukan
apa saja atas kamar ini, sebab Engkau adalah Tuhan-ku.” Demikian kata Adam
kepada Yesus.
Yesus sangat senang, dan IA memberkati losmen tersebut
sehingga makin berkembang, dan Adam makin diberkati karena ada Yesus tinggal di
losmennya.
Lama kemudian, datanglah seorang tamu
mengetuk pintu losmen tersebut, maka Adam segera membukakan pintu losmen
tersebut, dan alangkah terkejutnya, karena yang datang adalah seorang yang
sangat kaya dan sopan. Adam segera mengijinkan orang ini masuk. Namun alangkah
terkejutnya, ketika Adam mengetahui bahwa orang kaya dan sopan ini bernama
Iblis. Adam segera bermaksud mengusirnya, namun Iblis dengan segala rayuan nya
yang manis, berhasil membujuk Adam agar mengijinkannya tinggal beberapa hari.
Adam setuju dan kemudian ia memberikan Iblis ini kamar yang lain.
Beberapa hari pertama Iblis begitu sopan dan
baik, sehingga Adam menjadi yakin bahwa tepat mengijinkan Iblis menginap di
losmennya. Pada awalnya Iblis sangat manis dan menghibur Adam. Setiap saat-saat
senggang Adam banyak bercakap-cakap dengan Iblis dan Adam mulai menikmati
persahabatan mereka. Tak terasa beberapa hari telah berlalu. Adam bermaksud
mengusir Iblis baik-baik agar kamarnya bisa diberikan kepada tamu yang lain.
Namun alangkah terkejutnya Adam karena Iblis tidak mau pergi. Bahkan mengancam
Adam, serta menindas serta merampas semua penghasilan losmen tersebut. Setiap
penghasilan kamar yang disewakan dimiliki oleh Iblis. Maka Adam mulai menjadi
kesulitan dalam hidupnya bahkan ia dipukuli dan dianiaya sampai babak belur
oleh Iblis.
Kemudian beberapa lama kemudian Iblis pergi untuk suatu hal.
Adam kemudian menemui Yesus di kamar yang
telah ia berikan kepada Nya. Adam berkeluh kesah tentang kelakuan Iblis ini.
Maka Yesus berkata kepada Adam : “Saya tidak bisa ikut campur masalahmu,
kecuali Iblis mau merebut kamar ini dari Ku baru saya bisa bertindak.” Maka
Adam pun memikirkan perkataan Yesus, dan akhirnya ia memutuskan untuk
memberikan 5 kamar kepada Yesus, karena pikirnya apabila Yesus tidak membayar
sewa kamar yang 5, maka ia masih memiliki 5 kamar yang lain yang dapat ia
sewakan sehingga ia masih bisa menikmati hasil losmen tersebut daripada
dirampas Iblis dan bahkan dihancurkan seluruh kamar yang ada yang tidak dipakai
oleh Yesus.
Beberapa waktu kemudian Iblis datang lagi
dan memaksa masuk, Adam tidak berdaya, kali in Iblis membawa teman-temannya. Ia
merampas penghasilan lima kamar yang masih disewakan oleh Adam. Iblis dan
teman-temannya mengusir para tamu dan menghancurkan lima kamar yang dikuasai
Adam. Namun Iblis tidak berani mengganggu lima kamar yang dipakai oleh Yesus.
Maka setelah kamar-kamar hancur, dan uang hasil sewa kamar dirampas iblis,
pergilah Iblis dan teman-temannya setelah menganiaya dan memukuli Adam sampai
babak belur.
Adam mendatangi Yesus. Adam menangis sedih.
Hatinya marah dan terluka. Mengapa Yesus tidak keluar dari kamarnya dan
mengusir Iblis ketika merampas dan menghancurkan kamar-kamar yang sedang
disewakan oleh Adam, padahal Yesus sudah diberi lima kamar oleh Adam. Namun
jawab Yesus dengan lembut: “Saya tidak bisa bertindak di luar otoritas yang
telah kamu serahkan kepada saya. Sebab kamar-kamar yang lain tidak dalam
kekuasaan saya. Kamu belum menyerahkannya kepada saya, maka saya tidak ada hak
apapun atas kamar-kamar tersebut.” Maka Adam kembali berpikir, sekarang sudah
lima kamar diberikan kepada Yesus, dan lima kamar yang lain dirusak Iblis. Ia
harus memperbaikinya kembali. Namun Iblis pasti datang lagi dan
menghancurkannya. Maka Adam memutuskan untuk memberikan empat kamar yang lain
kepada Yesus. Sebab pikirnya, “Baiklah Sembilan kamar untuk Yesus, ini jaman
yang sulit. Belum tentu ada pelanggan datang, malah Iblis yang datang dan
merusak semuanya yang tersisa. Biarlah Yesus menggunakan seluruh kamar, dan
menyisakannya satu untukku bilamana tiba-tiba ada pelanggan datang.”
Beberapa waktu kemudian benarlah seperti
yang diduga Adam, Iblis datang lagi bersama gerombolannya. Kali ini Iblis
mengamuk dengan dahsyat, sebab Adam hanya memiliki satu kamar saja. Maka kamar
tersebut dihancurkan dan penghasilannya dirampas. Adam dipukuli sampai babak
belur dan hamper mati. Kemudian Iblis pergi meninggalkan Adam.
Adam menangis sejadinya, dan berteriak:
“Yesus apakah kamu sungguh tidak perduli apabila aku hancur? Apakah kamu
bekerjasama dengan Iblis untuk merampas seluruh losmen ini dariku? Apa yang
kamu mau sebenarnya?” Maka Yesus memeluk Adam dan berkata dengan lembut :
“Bukankah sudah kukatakan bahwa aku tidak dapat bertindak atas hal yang di luar
apa yang telah kamu serahkan kepadaku. Kamu lihat Sembilan kamar ini tidak
diganggu oleh Iblis dan gerombolannya, kamar-kamar ini begitu rapi terawatt
sekalipun kamar yang satu dibakar dan dihancurkan Iblis.” Maka Adam bertanya:
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Jawab Yesus: “Serahkanlah seluruh
bangunan losmen dan kamar-kamarnya ini kepadaku. Bahkan serahkan juga hidupmu
kepadaku, maka Aku akan menjaganya. Baiklah kamu bekerja untukku.” Maka setelah
berpikir lama dan melihat kondisinya yang sudah hancur, Adam menyetujuinya.
Lama berselang datanglah Iblis menggedor
pintu losmen tersebut. Yesus turun dan membukakan pintu. Iblis sangat terkejut.
“Apa yang engkau lakukan di sini Tuhan?” Yesus menjawab dengan tegas “Losmen
ini beserta seluruh isinya menjadi milik-ku dan dalam kekuasaan-ku.” Maka Iblis
dan gerombolannya begitu ketakutan dan segera lari terbirit-birit. Adam begitu
girang melihat Iblis lari ketakutan. Adam berkata kepada Yesus “Tuhan, Iblis
begitu ketakutan terhadap Engkau, sekarang losmen ini begitu rapih bersih dan
terawat, bahkan lebih ramai pengunjungnya. Ada banyak kamar yang telah Engkau
bangun, bukan hanya sepuluh kamar tetapi sekarang losmen ini menjadi seratus
kamar dan saya menjadi lebih pandai dalam mengelolanya.” Maka kata Tuhan Yesus
kepada Adam: “Kelolalah dengan bijak. Pada saatnya nanti losmen ini akan
menjadi berkat bagi lebih banyak orang dan pekerjaanKu di muka bumi ini. Jangan
kuatir dengan hidupmu, lihat sekarang berkatmu begitu melimpah, losmen yang
kecil menjadi sepuluh kali lipat lebih besar, dan masih akan menjadi lebih
besar lagi. Tetaplah tinggal dalam otoritas Ku. Selama Aku menjadi pemilik hidupmu
dan losmen ini maka Iblis tidak akan berani datang mengganggumu ataupun losmen
ini. Apabila Iblis datang, usirlah ia dalam nama-Ku, nama Yesus Kristus.
Nikmatilah berkat, kelolalah dengan bijak agar juga menjadi berkat bagi banyak
orang. Karena ketika kamu menjadi berkat bagi banyak orang, maka kamu sedang
memberkati Aku juga.”
Itulah arti menyerahkan seluruh hidup kita dan milik kita kepada
Tuhan Yesus. Bukan sebagian, bukan separuh, melainkan seluruhnya tanpa menyisakan
sedikitpun untuk kita. Setiap bagian yang tersisa dari hidup kita yang tidak
kita serahkan bagi Yesus, akan menjadi celah bagi Iblis untuk datang merampas
dan merampoknya. Namun ketika kita menyerahkan seluruhnya bagi Yesus, maka
Tuhan Yesus akan melipatgandakan dan memberkati, melindungi dan menjaganya.
Bahkan ketika kita mengelola dengan baik sesuai arahan dari Tuhan Yesus melalui
Firman Tuhan, maka kita akan terus berbuah dan kita akan terus berlipatganda
tanpa henti melebihi apa yang kita sendiri mampu lakukan tanpa Yesus di dalam
kita. Amin.
[1] Kata Tuhan adalah serapan dalam bahasa melayu,
maksudnya tuan segala tuan, yang maha tuan. Kata Tuhan muncul pertama kali
ketika Misionaris Belanda, Melchior Leijdecker, menterjemahkan Alkitab Belanda
ke dalam bahasa Melayu yang terbit pada tahun 1733. Untuk membedakan dengan
tuan yang lain (tuan tanah, tuan tuan rumah, dan sebagainya), kata tuan segala
tuan ini disisipkan huruf “h” sehingga menjadi kata Tuhan, yang lazim digunakan
untuk menyebut Sang Pencipta. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata Tuhan ini
sering rancu dengan kata Allah, yang merupakan serapan dari bahasa Arab. Untuk
mempermudahnya, Allah adalah kata yang mewakili Sang Pencipta, sedangkan Tuhan
adalah kata yang mewakili Sang Penguasa, kedua kata tersebut merujuk untuk
Oknum yang sama: Allah, Sang Pencipta semesta adalah Tuhan kita yang berkuasa
atas seluruh ciptaanNya.
Dalam beberapa diskusi dengan Islam, banyak yang
menganggap Allah adalah “propername”
atau nama dari Tuhan Islam. Namun pada kenyataannya, bahasa Indonesia sudah
terlanjur menyebut Allah sebagai jabatan/ nominative universal untuk Sang
Pencipta semesta. - Heuken, Adolf (1976), Ensiklopedi Populer Gereja, Sylado, Remy, Asal
kata Tuhan
Sementara
dari pandangan dari Alquran sendiri menyatakan Rabb bisa diterjemahkan Tuhan maupun Tuan (bandingkan QS 3:60 vs QS
12:42)